INOVASI SI & NEW TECHNOLOGY
TREN TEKNOLOGI YANG AKAN BERKEMBANG
Autonomous Car
Autonomous car atau
biasa juga dikenal dengan istilah self-driving
car, adalah kendaraan mobil yang mampu membawa penumpangnya tanpa
harus dikemudikan oleh supir. Sistem kerjanya adalah dengan kamera sensor
khusus yang mendeteksi gerakan dan lingkungan sekitar kendaraan. Saat ini di
jalanan Indonesia sudah mulai beredar mobil yang sudah self driving contohnya
dari pabrikan Tesla dan Hyundai.
Ada lima kategori atau level mobil autonom, sesuai dengan yang
sudah ditetapkan oleh National Highway Traffic Safety Administration (NHTSA).
Level 0
Ini merupakan tipe paling dasar, di mana manusia masih sepenuhnya melakukan
kontrol pada kendaraan, mulai dari kemudi, rem, gas. Namun, sudah dilengkapi
dengan fitur peringatan.
Level 1
Kategori ini, pengemudi masih tetap harus siap mengambil kendali setiap saat.
Namun ada sitem otomatis yang terkadang bisa membantu manusia, misalnya
Adaptive Cruise Control (ACC), Parking Assistance with automated steering, dan
Lane Keeping Assistance (LKA).
Level 2
Sistem otomatis pada kendaraan benar-benar dapat melakukan beberapa bagian dari
kegiatan mengemudi, seperti melakukan percepatan, pengereman, dan pengendalian
mobil. Namun, manusia masih tetap harus memonitor lingkungan dan melakukan sisa
tugas mengemudi. Ketika pengemudi mengambil alih, sistem otomatis akan berhenti
mengoperasikan mobil.
Level 3
Untuk mobil yang masuk di level ini, sistem otomatis yang disematkan
benar-benar dengan baik melakukan beberapa bagian dari tugas mengemudi, bahkan
memantau lingkungan, dalam beberapa kasus. Namun lagi-lagi, manusia tetap harus
siap untuk mengambil kendali ketika diminta oleh sistem komputer.
Level 4
Sistem otomatis sudah bisa melakukan semua kegiatan berkendara, bahkan manusia
yang duduk di belakang kemudi, sudah bisa mengabaikan perjalanan, dan melakukan
kegiatan lain. Tapi sistem ini bisa aktif dalam kondisi tertentu dan
bener-benar aman, bukan saat cuaca buruk.
Level 5
Kendaraan yang masuk dalam level ini, sistem otomatis yang disematkan sudah
dapat melakukan semua tugas megemudi yang dilakukan manusia, dan bisa
diaktifkan dalam semua kondisi. Mobil sudah bisa menetapkan tujuan, serta
aktivasi sistem otomatis sudah tidak memerlukan lagi campur tangan manusia.
Hal hal positif yang dapat kita ambil dari mobil Otonom adalah
disaat berada didalam mobi pengemudi dapat dengan efektif mengerjakan kegiatan
lainnya (contoh : sambil mengerjakan beberapa pekerjaan lain secara
multitasking), Memudahkan kita dalam hal
parkir dan lain – lain. Namun disisi lain ada beberapa resiko yang bisa terjadi
, yaitu memiliki resiko technology error, yang dapat mengakibatkan kecelakaan,
harus selalu terhubung ke internet agar mendapatkan info gps (cenderung sulit
digunakna di tempat yang sulit dijangkau dengan akses internet (misal di daerah
pegunungan atau terpencil), penyalahgunaan oleh oknum tertentu, Rentan terhadap
serangan Cracker dan lain – lain.
Walaupun sudah sepenuhnya mobil bisa self driving kita sebagai manusia tidak boleh menyerahkan 100% kendali kemudi kepada fitur autonomous ini. Fitur autonomous diciptakan untuk membantu pengemudi dalam berkendara agar lebih mudah.
CLOUD COMPUTING
Cloud computing jika terjemahkan secara harfiah berarti ‘komputasi awan’. Dalam hal ini yang dimaksud adalah proses komputerisasi sebuah teknologi yang berbasis internet. Sistem cloud computing memungkinkan penggunanya untuk menyimpan dan mengolah data secara virtual. Pengguna juga tidak perlu menyiapkan platform maupun infrastruktur pendukung, melainkan hanya tinggal menggunakan platform-platform yang telah tersedia. Platform ini ada yang gratis (free for use) maupun berbayar. Biasanya versi berbayar ini fitur-fitur yang dapat digunakan lebih banyak dan lebih lengkap.
Sistem cloud computing memungkinkan proses komputerisasi, menjalankan aplikasi, serta menyimpan dan mengolah data secara virtual dengan jaringan internet yang terhubung pada server. Semua data dan informasi yang dimiliki akan tersimpan dalam satu server, serta dapat diakses kapanpun dan dimanapun asalkan terkoneksi dengan jaringan internet.
Cloud computing mengedepankan kenyamanan dan kemudahan bagi para penggunanya. Hal lain yang terpenting adalah, pengguna juga tidak perlu menyiapkan storage berupa harddisk eksternal dengan kapasitas besar untuk media penyimpanan data-data, karena semua data telah tersimpan dalam storage cloud yang dapat di adjust kapasitasnya sesuai kebutuhan. Sistem storage cloud juga beroperasi secara online, sehingga lebih mudah dalam pengambilan data-datanya.
Jenis-Jenis Layanan Cloud Computing
Cloud computing memiliki layanan yang berbeda-beda sesuai
dengan kebutuhan dari penggunanya. Ada 3 jenis
layanan cloud yang biasanya paling sering digunakan oleh user.
Berikut ini adalah layanan-layanan yang digunakan oleh provider penyedia cloud
computing :
1. Infrastructure as a Service (IaaS)
IaaS merupakan sebuah layanan cloud yang “menyewakan” sumberdaya teknologi mendasar, yang meliputi media penyimpanan/storage, processing power, memory, sistem operasi, kapasitas jaringan dan lain-lain, yang dapat digunakan oleh penyewa untuk menjalankan aplikasi yang dimilikinya. Jika dianalogikan, perumpamaan IaaS ini mirip dengan penyedia layanan Data Center yang menyewakan rak server/colocation, akan tetapi IaaS lebih berfokus ke level mikronya. Sebagian besar pengguna layanan IaaS, tidak mengetahui bagaimana atau teknologi apa yang digunakan oleh provider, namun harus ada jaminan bahwa sistem berjalan dengan aman, lancar, stabil, beroperasi penuh, dan tidak ada kendala.
Layanan cloud berbasis PaaS merupakan layanan dari cloud provider yang menyediakan platform-platform siap pakai (ready to use) kepada para penggunanya. Provider penyedia layanan cloud bertanggung jawab untuk membuat platform dengan sistem yang stabil, handal, dan dapat beroperasi dengan sempurna ketika digunakan. Provider cloud juga sebaiknya selalu mengupdate teknologi yang digunakan sehingga dapat mengembangkan aplikasi yang dipakai user. Dalam hal ini, pengguna PaaS tidak memiliki kendali terhadap sumber daya komputasi dasar provider cloud seperti memory, media penyimpanan/storage, processing power dan infrastruktur lain yang telah disediakan dan diatur oleh provider layanan cloud tersebut.
Layanan SaaS merupakan layanan cloud yang lebih dulu populer karena SaaS merupakan evolusi dari konsep ASP (Application Service Provider). Sesuai dengan namanya, SaaS memberikan kemudahan bagi para pengguna untuk dapat memanfaatkan sumberdaya perangkat lunak dengan cara berlangganan. Sehingga user tidak perlu mengeluarkan investasi lain, baik untuk in house development maupun dalam hal pembelian lisensi sebuah software. Dengan cara berlangganan, pengguna dapat langsung menggunakan berbagai fitur yang disediakan oleh penyedia layanan.
Macam-Macam Jenis Cloud
Cloud computing pada umumnya memiliki 3 model / jenis. Model layanan cloud ini ditujukan untuk penggunaan dengan kepentingan dan skala yang berbeda-beda. 3 jenis layanan cloud tersebut adalah :
- Public Cloud
Public cloud memiliki keuntungan tambahan, dimana Anda tidak perlu mengeluarkan budget lebih untuk maintenance infrastruktur dan platform/aplikasi yang digunakan. Namun ada satu kelemahan public cloud yaitu mengenai keamanan data. Sehingga Anda perlu selektif memilih provider public cloud yang terpercaya demi keamanan data Anda, seperti Wowrack Indonesia yang berkomitmen menjaga data customer dan telah memiliki sertifikasi ISO27001.
- Private Cloud
Keuntungan menggunakan private cloud adalah keamanan yang sangat terjaga karena semua hal mulai dari infrastruktur hingga maintenance software dan platform yang digunakan, semua dikelola oleh badan atau institusi itu sendiri, bukan pihak luar perusahaan. Namun tantangannya adalah kesiapan waktu dan sumber daya untuk merawat, mengatur, dan menjaga infrastruktur tersebut agar tetap berjalan dengan normal dan lancar.
- Hybrid Cloud
Keuntungan dalam Menggunakan Cloud Computing
Banyak keuntungan
dalam menggunakan Cloud Computing yang bisa Anda rasakan, salah
satunya dalam finansial. Teknologi canggih ini memanfaatkan jaringan internet
dengan komputerisasi, sehingga dapat memudahkan pekerjaan manusia. Layanan
berbasis internet sangat bermanfaat di berbagai sektor, termasuk pendidikan.
Komputasi Awan
adalah teknologi yang menggabungkan antara layanan internet dengan jaringan
komputer untuk mengakses data secara bersama dalam satu server. Data dalam
komputer akan disimpan dalam suatu tempat yang tidak bisa dilihat secara fisik,
yaitu cloud atau internet.
Keuntungan dalam menggunakan Cloud Computing dapat lebih menghemat waktu, biaya dan tenaga. Pengguna tidak bisa melihat dengan detail proses akses data tersebut, namun data sudah tersimpan dengan aman dan rapi. Anda juga bisa mengakses data tersebut kapan saja dan di mana saja.
- Kelebihan Cloud Computing dalam Akses Data
Saat ini
perusahaan atau instansi sudah menggunakan teknologi Komputasi Awan. Komputasi
awan ini dapat menjalankan program atau aplikasi tanpa harus menginstallnya
terlebih dahulu. Anda bisa menggunakan komputer lain dalam satu server selama
masih terhubung dengan jaringan internet.
Saat akses data,
Komputasi Awan memiliki kecepatan sangat baik. Data yang tersimpan dalam server
lebih aman dan mudah diakses. Sebagai dokumen penting, data harus disimpan
dengan aman dan rapi. Cara paling tepat dalam menyimpan data tersebut adalah
dengan memanfaatkan cloud.
Kemudahan akses data menjadi salah satu keuntungan dalam menggunakan Cloud Computing, baik bagi organisasi maupun perusahaan besar. Namun, untuk memilih layanan Komputasi Awan terbaik, Anda harus hati-hati karena saat ini banyak hacker profesional mungkin bisa mengakses data pribadi Anda.
- Hemat, Fleksibel, dan Efektif
Penggunaan
Komputasi Awan saat ini lebih hemat untuk alokasi perangkat keras. Di sebuah
perusahaan, komputer terhubung tidak hanya satu atau dua saja, tapi bisa lebih
dari sepuluh komputer. Oleh karena itu, dengan menggunakan Komputasi Awan
besaran pengeluaran dibebankan lebih murah tanpa memerlukan maintenance.
Komputasi Awan
tidak membutuhkan perawatan atau maintenance khusus, karena sistem didalamnya
sudah dirancang dengan sangat detail. Hal ini tentu akan mengurangi beban
infrastruktur komputer yang ada dalam perusahaan. Meskipun hemat, Komputasi
Awan tetap memiliki akses data cepat dan mudah.
Keuntungan dalam menggunakan Cloud Computing selanjutnya adalah fleksibel. Saat Anda ingin menyimpan data, Anda tidak perlu menambah kapasitas jumlah komputer. Komputasi Awan mampu menyimpan data berkapasitas besar hanya memerlukan hitungan menit saja, sehingga sangat rekomended saat melakukan self provisioning.
- Tingkat Security dan High Availability
Jika dilihat dari
sistem keamanannya, Komputasi Awan memiliki security baik dan terjamin. Semua
data yang masuk ke komputer akan disimpan dalam cloud aman. Komputasi Awan
sudah mendapatkan sertifikat resmi dan standarisasi ISO saat penggunaannya di
berbagai sektor.
Selain itu,
Komputasi Awan juga didesain dengan high availability. Sistem tersebut sudah
terdaftar di data center, sehingga ketersediaan data dan fasilitas lain sudah
dijamin selama 24 jam. Pengguna bisa menyimpan data sesuai keinginan, serta
memanajemen data dengan baik di server cloud.
Melalui keamanan dan ketersediaan data yang baik, Komoutasi Awan banyak diterapkan oleh perusahaan besar di seluruh dunia. Keuntungan dalam menggunakan Cloud Computing sudah Anda rasakan sejak dulu, salah satunya dengan adanya media sosial seperti Facebook, Instagram, Twitter dan sebagainya.
- Tersedia dalam Berbagai Macam Model Cloud Computing
Ada beberapa
model Komputasi Awan yang bisa Anda pilih sesuai keinginan. Jika penggunaan
teknologi ini hanya untuk personal atau satu organisasi saja, Anda bisa
menggunakan model Private. Model ini sangat cocok untuk kebutuhan bisnis,
karena semua sumber daya diatur dan dioperasikan oleh organisasi yang
bersangkutan.
Jika Anda ingin
menggunakan Komputasi Awan untuk perusahaan besar, Anda bisa memilih model
Community. Model ini biasanya digunakan oleh beberapa perusahaan secara
internal atau eksternal, sehingga dapat mengurangi biaya pengeluaran. Komputasi
Awan juga bisa dibebankan oleh perusahaan yang bergabung, agar lebih hemat dan
efektif.
Selanjutnya ada model Public Cloud, yang sudah Anda rasakan manfaatkan sejak dulu. keuntungan dalam menggunakan Cloud Computing adalah tidak memerlukan biaya apapun atau gratis dan bisa dinikmati oleh semua orang. Layanan Komputasi Awan ini bisa dirasakan secara umum, dan saling berbagi informasi bersama-sama.
- Kombinasi Model Cloud Computing
Sebagai teknologi
modern yang sangat membantu manusia dalam berbagai sektor, Komputasi Awan juga
memiliki model kombinasi yang canggih. Hybrid Cloud merupakan gabungan antara
model Private dan Public Cloud. Kombinasi Komputasi Awan ini menghasilkan
manfaat yang lebih besar, baik untuk kebutuhan pribadi maupun secara umum.
Model Komputasi
Awan memiliki dua jenis layanan interaksi, yaitu Business to Bussiness (B2B)
dan Bussines to Customer (B2C). Keduanya bisa dimanfaatkan oleh perusahaan atau
instansi, khususnya dalam memberikan pelayanan kepada customer. Hybrid Cloud
juga dapat digunakan untuk beberapa komputer bersama dengan cloud yang berbeda.
Keuntungan dalam menggunakan Cloud Computing selanjutnya adalah layanan konsumen bisa lebih cepat dan mudah. selain itu, data yang disimpan juga lebih aman dan terjamin. Dalam perkembangan bisnis, Komputasi Awan mampu menjamin kelangsungan bisnis Anda seiring berjalanya waktu.
- Cloud Computing untuk Dunia Pendidikan
Selain dunia
bisnis, Cloud Computing sudah merambah ke dunia pendidikan termasuk di
Indonesia. Lembaga pendidikan menyimpan data siswanya, mulai dari identitas,
hingga prestasi selama menempuh pendidikan. Seuda data tersebut disimpan dalam
sistem Cloud, agar tetap aman dan tersusun dengan rapi.
Cloud Computing
juga bisa tidak membutuhkan tenaga IT khusus, karena tidak memerlukan
maintenance. Semua data yang diback up dan diupdate dapat tersimpan secara
otomatis tanpa biaya tambahan. Teknologi ini tentu sangat memudahkan instansi
dalam melakukan proses belajar mengajar, manajemen pembelajaran, dan akses data
siswa.
Keuntungan dalam menggunakan Cloud Computing di dunia pendidikan bisa menghemat biaya operasional. Khususnya bagi perguruan tinggi, ada banyak perangkat hardware maupun software yang harus dibeli. Dengan menggunakan Cloud Computing, Anda tidak perlu menginstall banyak aplikasi lain karena semuanya sudah tersedia dengan mudah.
- Tersedia dalam Berbagai Provider Sesuai Kebutuhan
Proses pengolahan
daya komputer dengan jaringan internet memiliki manfaat yang besar. Komputer
yang sudah terkoneksi Cloud Computing bisa dioperasikan dalam waktu yang sama,
sehingga memudahkan Anda dalam menjalankan program aplikasi. Namun, untuk
menggunakan komputer tersebut harus terhubung dengan internet.
Perkembangan teknologi yang semakin tinggi membuat permintaan Cloud Computing semakin meningkat. Untuk memenuhi kebutuhan tersebut, ada beberapa provider yang bisa Anda pilih. Pastikan provider yang dipilih sudah memiliki standar ISO dan sertifikat resmi yang masih berlaku. Cloud Computing sangat bermanfaat dalam berbagai sektor kehidupan. Seiring berjalannya waktu, ilmu pengetahuan dan teknologi terus mengalami perubahan. Salah satu keuntungan dalam menggunakan Cloud Computing adalah kemudahan akses data, tingkat keamanan,fleksibilitas, skalabilitas dan masih banyak lagi.
MOBILE COMPUTING
Mobile Computing adalah
desain transmisi data, suara, informasi media lainnya seperti video, tanpa
menggunakan media perambat fisik atau kabel, terhubung dan saling berkomunikasi
melalui gelombang radio. Perangkat seluler dapat terhubung dengan memanfaatkan
konektivitas tanpa kabel pada perangkatnya yaitu melalui akses wifi.
Sejarah Mobile Computing
Muncul pada tahun
1970-an di mana pada saat itu peneliti Xerox PARC bernama Alan key menciptakan
konsep komputer jinjing yang diberi nama Dynabook, namun idenya
tidak berkembang karena tidak terdanai.
Berlanjut ke tahuan
1980-an the Osborne merilis Laptop untuk konsumen pertama
yang hanya menampilkan 52 karakter per-baris teks pada layar. di tahun yang
sama Epson mulai menjual HK-20 yaitu komputer portabel dengan resolusi 120
x 32 inci, di mana pada saat itu lebih dianggap sebagai komputasi Mobile karena
baterai cepat habis.
Tahun 1990-an, intel
merilis Prosesor 20MHz 386SL di mana CPU tersebut menjadi pertama yang
dirancang khusus untuk komputasi seluler, dengan menampilkan fitur manajemen
daya dan mode tidur.
Perkembangan terus berlanjut di mana tahun 1993-an, IBM simons dirilis dan menjadi Smartphone pertama, tahun 2002 PC tablet dari Microsoft lahir dan Research in motion memperkenalkan Blackberry pertamanya.
Jenis Mobile Computing
Ada Beberapa jenis
perangkat yang saat ini digunakan, sudah jarang digunakan atau sedang
mengalami perkembangan untuk menyajikan model konsep terbarukan, berikut
beberapa di antaranya:
1.
Smartphone (Ponsel cerdas)
Perangkat gabungan
ponsel dengan fitur komputer yang menjadi satu, di mana pengguna dapat berkirim
informasi tidak hanya melalui SMS, namun melalui email dapat dilakukan.
Perangkat cerdas
yang dikatakan sebagai komputer mini ini dapat menjalankan tugas seperti
menginstal aplikasi, berkirim aplikasi dan file data yang dapat mempermudah
tugas dan kinerja.
Contoh ponsel cerdas
ini seperti Iphone/Ipad, Android seperti Samsung Galaxy, Nokia lumia, Windows
Phone dan banyak lainnya.
2.
Portabel PC
Bentuk komputer yang
disederhanakan serta memiliki fungsional yang serupa dalam menjalankan tugas
dan operasi, contohnya seperti Laptop dan Notebook. Perbedaan dengan komputer
dekstop hanya pada ukuran dan penyesuaian terhadap beberapa perangkat keras
yang mendukung pembangunannya.
3.
Personal Digital Assistants (PDA)
PDA adalah
perangkat genggam yang menggunakan elemen komputasi, dan jaringan dalam satu
perangkat. PDA
tidak dapat berfungsi seperti perangkat seluler seperti biasanya.
Pengguna dapat menggunakan fitur tulisan tangan dan
beberapa dapat mengenali teknologi pengenalan suara, sayangnya teknologi ini
jarang terlihat karena sudah dianggap usang untuk saat ini.
4.
Wearable Computer
Perangkat teknologi
yang dapat dipakai oleh pengguna, seperti jam, pakaian, sepatu, topi dan
lainnya yang di berdayakan dengan sistem komputer.
Perangkat canggih ini memungkinkan pengguna untuk dapat menangkap momen seperi photo, video, membaca email dan menanggapi pesan suara, contohnya seperti Apple Iwatch, dan Google glasses.
Manfaat Mobile Computing
- Memberikan konektivitas secara real-time dan
mendapatkan akses ke sumber daya setiap saat
- Dapat berinteraksi dengan pengguna
melalui jaringan internet, hal itu sangat berguna untuk membangun relasi
bisnis dengan pelanggan dan keterlibatan sosial lainnya.
- Pembangunan penggunaan dapat disesuaikan
secara personal dan sesuai dengan apa yang benar-benar dibutuhkan.
- Meningkatkan produktivitas dengan daya
dukung yang luar biasa terhadap beberapa instrumen
- Dukungan Cloud computing, di mana data
tersimpan pada Server yang dapat diakses kapan saja
- Dapat menjadi Media hiburan yang cukup
mengasikan
Kelemahan Mobile Computing
- Konektivitas tidak stabil, penggunaan
akses Nirkable memang sering mengalami kendala, salah satunya bar
signalnya yang sering menghilang atau terganggu oleh aliran gelombang
lain.
- Sumber daya baterai yang tidak dapat
bertahan lama menjadi masalah yang akan selalu ditemukan
- Bandwidth yang diberikan cenderung lambat untuk perangkat yang masih
mendukung jaringan 2G, 3G, namun 4G dan seri terbarunya cukup baik
- Gangguan Transmisi, di mana jarak dan
kondisi cuaca sangat berpengaruh dalam kelajuan transfer datanya.
- Keseriusan pada penggunaan perangkat seluler portabel, sering di salahgunaan dalam tempat kinerjanya.
UBIQUITOUS COMPUTING
Ubiquitous Computing (UbiComp) atau dapat disebut komputasi pervasive, adalah suatu trend yang berkembang dari menanamkan kemampuan komputasi pada objek yang dipakai sehari – hari untuk mempermudah pengguna dimana setiap “komputer” dapat berkomunikasi secara efektif dan meminimalisir interaksi pengguna dengan komputer. Tidak seperti komputasi desktop, UbiComp dapat melakukan proses komputasi pada semua alat (device), setiap saat, dimana saja, dan dalam format data apapun, dan dapat berinteraksi dengan alat lain untuk menjalankan tugasnya selama terhubung dalam jaringan. Konsep UbiComp sendiri awalnya dicetuskan oleh Mark Weiser pada tahun 1988. Weiser mendeskripsikan konsepnya sebagai berikut:
”Ubiquitous Computing adalah metode pengingkatan daya guna komputer dengan membuat banyak komputer tersedia pada lingkungan fisik, namun membuatnya tidak tampak oleh pengguna” Ide dasar ini dilatarbelakangi oleh sejumlah pengamatan dan studi di PARC terhadap komputer desktop dimana pengguna harus tetap berkonsentrasi pada komputer desktop yang mereka gunakan untuk menyelesaikan suatu tugas. Menurut Weiser dengan adanya Ubiquitos Computing memungkinkan ratusan alat (device) terhubung dan komputer mejadi lebih tertanam (embedded) pada suatu alat. Sehingga pengguna dapat menggunakannya tanpa memikirkan dan menyadarinya dimana sangat membantu untuk melakukan aktivitas lain tanpa pengguna menyentuh langsung aktivitas tersebut.
Contoh Ubiquitous Computing yang cukup sering terdengar dan digunakan pada saat ini adalah pada smart home dimana seluruh aktivitas alatnya dapat bekerja tanpa perlu sentuhan langsung dari pengguna, misalnya saat kita ingin mematikan lampu, tidak perlu lagi untuk mematikan saklar lampu, namun dengan penggunaan suara atau dengan bantuan smartphone.
Selain alat pada smart home, ada beberapa contoh lain seperti:
- Google NEST (dulu Google Home)
- Smartwatch (Jam Pintar)
- Smart Speaker (Speaker Pintar)
- Self Driving Cars (Mobil Self – Driving)
- Smart Bulbs (Lampu Pintar)
- Smart Door/Locks (Pintu/Kunci Pintar)
NANO SCIENCE
Nanosains
didefinisikan sebagai studi tentang fenomena dan manipulasi bahan pada skala
molekuler dan makromolekulaer, sifatnya berbeda secara signifikan dari bahan
yang berada di skala yang lebih besar. Nanosains adalah bidang interdisipliner
studi yang menggabungkan fisika, kimia dan biokimia, bahan dan bidang teknik
listrik yang luas. Berkaitan dengan sifat atom dan molekul terdiri atas banyak
atom dibawah kisaran yang luar biasa kondisi dan aplikasi geometris. Nanosains
tidak terlepas dari teknologi nano atau Nanoteknologi, material berskala nano
material yang berukuran submikrometer (10−6m) atau nanometer (10−9m), ukuran 1
nanometer adalah 1 per satu miliar meter (0,0000000001 m) artinya 50.000 kali
lebih kecil dari ukuran rambut manusia. Akibat perkembangannya yang amat cepat, aplikasi
nanoteknologi dapat digolongkan menjadi tiga bagian, yakni (i) nanoteknologi
bertahap, (ii) nanoteknologi evolusioner, dan (iii) nanoteknologi radikal.
Nanoteknologi bertahap adalah aplikasi nanoteknologi yang bersifat jangka
pendek. Berbagai penemuan yang cepat terjadi dan dalam jangka waktu yang tidak
terlalu lama. Nanoteknologi evolusioner adalah aplikasi nanoteknologi yang
belum terwujudkan dalam jangka pendek. Dengan demikian, saat ini masih dalam
tahap penelitian. Sedangkan nanoteknologi radikal adalah berbagai kemungkinan
aplikasi yang di masa depan juga nampak tidak memungkinkan. Di bawah ini akan
dibahas tentang berbagai aplikasi nanoteknologi yang bertahap evolusioner.
Namun demikian, perlu dicatat pula bahwa sebelum perkembangan pesat
nanoteknologi seperti saat ini, masyarakat jaman dahulu secara tidak sengaja
telah menggunakan nanoteknologi dalam kehidupannya. Pada abad ke-10 sampai
akhir tahun 1750, pedangpedang yang diproduksi di Damaskus telah mengandung
silinder nano karbon (carbon nanotubes). Para penempa pedang tersebut tidak
menyadari bahwa mereka telah mengaplikasikan nanoteknologi.
Peran teknologi nano
dalam pengembangan teknologi informasi (IT, information technology), sudah
tidak diragukan lagi. Bertambahnya kecepatan komputer dari waktu ke waktu,
meningkatnya kapasitas hardisk dan memori, semakin kecil dan bertambahnya
fungsi telepon genggam, adalah contoh-contoh kongkrit produk teknologi nano di
bidang IT. Dalam tulisan ini akan dipaparkan kontribusi teknologi nano pada
pengembangan IT secara garis besar, yang sampai saat ini dapat dibagi menjadi
tiga.
Pertama, penambahan
kepadatan jumlah divais. Gambaran mudahnya, bila ukuran satu buah transistor
bisa dibuat lebih kecil maka kepadatan jumlah transistor pada ukuran chip yang
sama secara otomatis akan menjadi lebih besar. Dalam pembuatan LSI (large scale
integrated), sedapat mungkin jumlah transistor dalam satu chip bisa diperbanyak.
Sebagai contoh,
tahun 2005, INTEL berhasil meluncurkan 70 Megabit SRAM (static random access
memory) yang dibuat dengan teknologi nano proses tipe 65 nanometer (nm). Pada
produk baru ini, di dalam satu chip berisi lebih dari 500 juta buah transistor,
dimana lebih maju dibanding teknologi processor tipe 90 nm yang dalam satu
chipnya berisi kurang lebih 200 juta transistor. Diperkirakan ke depannya,
sejalan dengan terus majunya teknologi nano, ukuran transistor terus akan
mengecil sesuai dengan hukum Moore dan processor tipe 45 nm akan masuk pasar
tahun 2007, dan selanjutnya tahun 2009 akan diluncurkan processor 32 nm.
Terkait dengan usaha
untuk memperkecil ukuran divais ini, salah satu mimpi besar dari para ilmuan di
Amerika saat ini adalah membuat memori atom, dan ini pernah secara langsung
dilontarkan oleh Presiden Bill Clinton tahun 2001 ketika peluncuran proyek
nasional nanoteknologi. Mereka bermaksud untuk memasukkan semua data yang ada
di perpustakaan nasional ke dalam satu chip memori atom yang berukuran satu
sentimeter (cm) kubik.
Mari kita coba
menganalisa apakah memungkinkan data sebanyak itu dikumpulkan dalam satu chip
berukuran satu cm kubik. Satu cm jika diubah dalam satuan ukuran atom yaitu
amstrong, berarti sama dengan 10 pangkat 8 amstrong. Jika chip memori berupa
kubus yang masing-masing panjang sisinya 1 cm, maka chip tersebut berisi atom
sebanyak 10 pangkat 24 buah.
Prinsip pembuatan
memori atom sendiri adalah dengan menyiapkan 2 jenis atom yaitu atom besar dan
atom kecil, dan mendefinisikan atom besar sebagai 0 dan atom kecil sebagai 1.
Jika kedua jenis atom tersebut ketika dijejerkan bisa dibaca dengan baik, maka
bisa didefinisikan bahwa jumlah bit sebanyak jumlah atom.
Data atau informasi
yang terdapat dalam satu buah buku biasanya akan bisa masuk dalam satu lembar
CD-ROM yang jumlah bit-nya kurang lebih 10 pangkat 9. Karena jumlah atom dalam
chip memori atom sebanyak 10 pangkat 24 buah, dan satu buah buku diperkirakan
sebanyak 10 pangkat 9 bit, maka dalam satu chip akan bisa memuat sekitar 10
pangkat 15 buah buku. Sungguh, jumlah yang sangat besar. Kalau saja, dalam satu
tahun ada 1 juta buku, maka secara kalkulasi, satu chip bisa memuat informasi
selama lebih dari 10 tahun. Jadi, jika teknologi kontrol peletakan satu persatu
atom bisa dilakukan dengan baik, maka bukan hal yang mustahil memori atom
tersebut bisa direalisasikan.
Kedua,
memungkinkannya aplikasi efek kuantum. Ukuran material jika mencapai satuan
nanometer, maka secara otomatis akan muncul fenomena-fenomena baru dalam fisika
kuantum yang tidak dijumpai pada fenomena fisika klasik, yaitu efek kuantum.
Fenomena unik ini menjadi perhatian yang besar bagi ilmuan sekarang untuk
diaplikasikan dalam teknologi elektronika saat ini.
Penggunaan efek
kuantum sendiri dalam divais bermacam-macam. Salah satunya adalah divais
elektronika yang menggunakan struktur kecil kuantum dot maupun superlatis. Pada
divais dengan struktur superlatis inilah yang diproyeksikan bisa dipakai dalam
aplikasi divais dengan kecepatan tinggi. Contoh divais dari jenis ini yang
sudah diproduksi adalah HEMT (High Electron Mobility Transistor) yang biasa
dipakai pada sistem pemancar satelit.
Keunikan fenomena
lain di area nanometer ini adalah munculnya energi level yang diskrit. Bahkan,
semakin kecil ukuran suatu benda, maka diskritnya energi level semakin jelas.
Aplikasi yang sudah terlihat betul dari fenomena ini adalah pembuatan laser
berwarna biru dan ungu dengan bahan kuantum dot. Laser ini bekerja berdasarkan
sifat diskrit energi level pada struktur dot tersebut.
Menariknya adalah
material yang semula tidak bisa menghasilkan cahaya, seperti silikon yang biasa
dipakai dalam LSI, akan berubah sifat menjadi bisa bercahaya ketika efek
kuantum muncul. Aplikasi lain dari efek kuantum ini adalah single electron
device (Kompas, 12 Mei 2004), yang konon selain menjadi kandidat divais untuk
LSI generasi selanjutnya, bisa juga diaplikasikan dalam pembuatan sensor dengan
sensitifitas tinggi, kuantum informasi, dan kuantum komputer.
Ketiga, penambahan
fungsi baru pada sistem yang sudah ada. Yang dimaksud adalah bukan sebatas
membuat material sama dalam ukuran kecil sehingga kepadatannya semakin besar,
tetapi lebih pada titik tekan lahirnya fungsi baru ketika atom atau molekul
yang berbeda jenis disusun dalam suatu sistem divais.
Sebagai contoh,
pembuatan mata buatan yang mempunyai fungsi menangkap cahaya, kemudian
sekaligus mentransfer cahaya tersebut menjadi informasi dan kemudian
mengolahnya, itu akan lebih mudah dilakukan dengan peran teknologi nano. Bahkan
dengan teknologi nano, diharapkan ke depan intelejensi sensor buatan bisa
dibuat dengan sensitifitas mendekati apa yang dimiliki manusia.
Demikian 3 kontribusi besar teknologi nano di bidang IT, yang tentu masih memungkinkan lagi nantinya muncul kontribusi ke-4, ke-5, dan seterusnya seiring dengan temuan-temuan baru teknologi nano di masa mendatang.
GRID TECHNOLOGY
Komputasi Grid adalah
penggunaan sumber daya yang melibatkan banyak komputer yang terdistribusi dan
terpisah secara geografis untuk memecahkan persoalan komputasi dalam skala
besar. Grid computing merupakan cabang dari distributed computing.Grid komputer
memiliki perbedaan yang lebih menonjol dan di terapakan pada sisi infrastruktur
dari penyelesaian suatu proses. Grid computing adalah suatu bentuk cluster
(gabungan) komputer-komputer yang cenderung tak terikat batasan geografi. Di sisi
lain, cluster selalu diimplementasikan dalam satu tempat dengan menggabungkan
banyak komputer lewat jaringan.
Ide awal komputasi grid
dimulai dengan adanya distributed computing, yaitu mempelajari penggunaan
komputer terkoordinasi yang secara fisik terpisah atau terdistribusi. Sistem
terdistribusi membutuhkan aplikasi yang berbeda dengan sistem terpusat.
Kemudian berkembang lagi menjadi parallel computing yang merupakan teknik
komputasi secara bersamaan dengan memanfaatkan beberapa komputer secara bersamaan.
Grid computing
menawarkan solusi komputasi yang murah, yaitu dengan memanfaatkan sumber daya
yang tersebar dan heterogen serta pengaksesan yang mudah dari mana saja. Globus
Toolkit adalah sekumpulan perangkat lunak dan pustaka pembuatan lingkungan komputasi
grid yang bersifat open-source. Dengan adanya lingkungan komputasi grid ini
diharapkan mempermudah dan mengoptimalkan eksekusi program-program yang
menggunakan pustaka paralel. Dan Indonesia sudah menggunakan sistem Grid dan
diberi nama InGrid (Inherent Grid). Sistem komputasi grid mulai beroperasi pada
bulam Maret 2007 dan terus dikembangkan sampai saat ini. InGrid ini
menghubungkan beberapa perguruan tinggi negeri dan swasta yang tersebar di
seluruh Indonesia dan beberapa instansi pemerintahan seperti Badan Meteorologi
dan Geofisika.
KONSEP
GRID COMPUTING
Beberapa konsep dasar dari grid computing :
- Sumber daya dikelola dan dikendalikan secara lokal.
- Sumber daya berbeda dapat mempunyai kebijakan dan mekanisme berbeda, mencakup Sumber daya komputasi dikelola oleh sistem batch berbeda, Sistem storage berbeda pada node berbeda, Kebijakan berbeda dipercayakan kepada user yang sama pada sumber daya berbeda pada Grid.
- Sifat alami dinamis: Sumber daya dan pengguna dapat sering berubah
- Lingkungan kolaboratif bagi e-community (komunitas elektronik, di internet)
- Tiga hal yang di-,sharing dalam sebuah sistem grid, antara lain : Resource, Network dan Proses. Kegunaan / layanan dari sistem grid sendiri adalah untuk melakukan high throughput computing dibidang penelitian, ataupun proses komputasi lain yang memerlukan banyak resource komputer.
CARA
KERJA GRID COMPUTING
Menurut tulisan singkat oleh Ian Foster ada check-list yang dapat digunakan untuk mengidentifikasi bahwa suatu sistem melakukan komputasi grid yaitu :
- Sistem tersebut melakukan koordinasi terhadap sumberdaya komputasi yang tidak berada dibawah suatu kendali terpusat. Seandainya sumber daya yang digunakan berada dalam satu cakupan domain administratif, maka komputasi tersebut belum dapat dikatakan komputasi grid.
- Sistem tersebut menggunakan standard dan protokol yang bersifat terbuka (tidak terpaut pada suatu implementasi atau produk tertentu). Komputasi grid disusun dari kesepakatan-kesepakatan terhadap masalah yang fundamental, dibutuhkan untuk mewujudkan komputasi bersama dalam skala besar. Kesepakatan dan standar yang dibutuhkan adalah dalam bidang autentikasi, otorisasi, pencarian sumberdaya, dan akses terhadap sumber daya.
- Sistem tersebut berusaha untuk mencapai kualitas layanan yang canggih, (nontrivial quality of service) yang jauh diatas kualitas layanan komponen individu dari komputasi grid tersebut.
Kemudian hal yang tidak boleh dilupakan adalah mengenai keberadaan dari elemen-elemen dari grid computing, elemen ini tidak bisa dilepaskan dari grid computing. Elemen grid computing adalah berikut :
- Hardware
Hardware dalam komputasi grid mencakup perangkat penyimpanan, prosesor, memori, jaringan, dan software yang di desain untuk mengelola hardware ini, misalnya database, manajemen penyimpan, manajemen sistem, server aplikasi, dan sistem operasi. Hardware pada grid komputing di atur secara lokal, dan hardware yang berbeda memiliki kebijakan dan cara kerja yang berbeda. Hardware dan user grid komputing sering bersifat dinamis tergantung penerapan grid tersebut.
- Software
Software merupakan suatu perangkat yang menghubungkan semua middleware-nya. Middleware itu sendiri adalah bagian dari software, yaitu lapisan sofware yang terletak antara sistem operasi dan aplikasi yang berfungsi sebagai penghubung komunikasi antar-objek dari sistem yang berbeda. Unsur-unsur dasar suatu middleware adalah keamanan (security), pengaturan sumber daya (resource management), pengaturan data (data management), dan layanan informasi (information services). Contoh beberapa middleware adalah Globus Toolkit, Gridbus, Microsoft’s COM/DCOM, Unicore, dan masih banyak contoh-contoh middleware lainnya.
- Brainware
Brainware dalam komputasi grid hanya meliputi pemelihara dan pemakai grid. Dahulu grid computing cenderung hanya di pakai oleh para ilmuan untuk kepentingan ilmiah. Pada saat itu memang ekspose terbesar lebih banyak pada proyek-proyek sains, seperti riset genetika, fisika dan yang paling terkenal adalah proyek SETI ( Search for Extra Terrestrial Intelligence ) atau riset pencari kehidupan di luar bumi. Hal ini memunculkan persepsi bahwa teknologi komputasi grid ini sulit di terima di kalangan non-ilmuan, terutama di kalangan bisnis. Namun, sekarang penerapan komputasi grid telah merambah penggunaanya bukan hanya pada proyek sains saja. Bahkan baru-baru ini, teknologi grid computing telah di kenalkan pada dunia enterpreneur dan mendapat banyak respon positif. Orang yang memelihara dan menggunakan teknologi grid computing ini, berdasarkan penelitian penggunaannya akan meluas pada:
- Jaringan penelitian publik bagi para peneliti dan ilmuan;
- Layanan (service), artinya grid computing tidak lagi hanya bersifat komputasional;
- Berbagai institusi keuangan, seperti perbankan;
- Service Oriented Architecture (SOA), yaitu enkapsulasi sekumpulan aplikasi sebagai interface tunggal yang dapat di rekonfigurasi
Ada beberapa jenis grid yang dapat diketahui, di antaranya:
- Computational Grid, Komputasi menyediakan paket yang aman ke sumber daya pemrosesan bersama sesuai aplikasi throughput tinggi dan komputasi intensif.
- Data Grid, Menyediakan infrasturktur untuk mendukung penyimpanan, penanganan, publikasi dan manipulasi data dengan volume yang besar, dimana di simpan dalam database dan sistem file yang heterogen.
- Collaboration Grid, Kolaborasi dalam penggunaan grid yang memungkinkan Perusahan dengan Perusahaan lainnya dapat mengerjakan komponen dalam satu proyek tanpa mengungkapkan teknologi milik mereka.
- Network Grid, Jaringan grid menyediakan layanan komunikasi berkinerja tinggi, dimana setiap node berfungsi sebagai Router data antar titik komunikasi, selain itu menyediakan data caching dan fasilitas lainnya.
- Utility Grid, layanan utama yang disediakan oleh jaringan utilitas adalah perangkat lunak dan khusus.
Teknologi grid computing akan memberikan beberapa manfaat ketika diterapkan, berikut poin bahasannya:
- Memungkinkan untuk dapat menyelesaikan masalah yang kompleks dalam waktu yang sangat cepat
- Mengoptimalkan sumber daya, dengan menggunakan perangkat keras yang dimiliki dengan cukup
- Mudah untuk dikolaborasikan, dan backup sumber daya sehingga mengurangi potensi kegagalan ketika ada satu titik kerusakan karena beban akan diambil alih oleh perangkat dekstop yang lain.
- Kebijakan dan kontrolel dapat dikelola oleh perangkat lunak komputasi grid.
SYARAT MEMBUAT COMPUTING
Lalu sistem terciptanya komputasi membutuhkan beberapa syarat, di antaranya:
- Terdapat satu komputer Server, jenis komputer yang menangani permasalahan administratif sebuah sistem, seperti aplikasi dan Server Web.
- Jaringan komputer sebagai penggerak jaringan komputasi.
- Middmalware, atau sekumpulan perangkat lunak komputer yang dapat menjalankan proses dan aplikasi di seluruh jaringan terhubung.
SUMBER
https://cloudraya.com/blog/keuntungan-dalam-menggunakan-cloud-computing/
https://cloudraya.com/blog/apa-itu-cloud-computing/
https://virtualiable.com/pengertian-mobile-computing/
https://psat.bppt.go.id/berita/ubiquitous-computing
https://id.wikipedia.org/wiki/Nanosains
http://staffnew.uny.ac.id/upload/132309688/penelitian/APLIKASI+NANOSAINS+DALAM+KEHIDUPAN+SEHARI.pdf
https://virtualiable.com/penjelasan-grid-computing/
http://lecture.uho.ac.id/subardin/komputasi-grid/
https://otomotif.kompas.com/read/2021/04/23/152100615/mengenal-5-tingkatan-mobil-otonomos-?page=all
https://socs.binus.ac.id/2018/12/06/autonomous-car/
http://www.fisikanet.lipi.go.id/utama.cgi?cetakartikel&1140580000
Komentar
Posting Komentar