INOVASI SI & NEW TECHNOLOGY

TREN TEKNOLOGI YANG AKAN BERKEMBANG

Autonomous Car

Autonomous car atau biasa juga dikenal dengan istilah self-driving car, adalah kendaraan mobil yang mampu membawa penumpangnya tanpa harus dikemudikan oleh supir. Sistem kerjanya adalah dengan kamera sensor khusus yang mendeteksi gerakan dan lingkungan sekitar kendaraan. Saat ini di jalanan Indonesia sudah mulai beredar mobil yang sudah self driving contohnya dari pabrikan Tesla dan Hyundai.

Ada lima kategori atau level mobil autonom, sesuai dengan yang sudah ditetapkan oleh National Highway Traffic Safety Administration (NHTSA).

Level 0 Ini merupakan tipe paling dasar, di mana manusia masih sepenuhnya melakukan kontrol pada kendaraan, mulai dari kemudi, rem, gas. Namun, sudah dilengkapi dengan fitur peringatan.

Level 1 Kategori ini, pengemudi masih tetap harus siap mengambil kendali setiap saat. Namun ada sitem otomatis yang terkadang bisa membantu manusia, misalnya Adaptive Cruise Control (ACC), Parking Assistance with automated steering, dan Lane Keeping Assistance (LKA).

Level 2 Sistem otomatis pada kendaraan benar-benar dapat melakukan beberapa bagian dari kegiatan mengemudi, seperti melakukan percepatan, pengereman, dan pengendalian mobil. Namun, manusia masih tetap harus memonitor lingkungan dan melakukan sisa tugas mengemudi. Ketika pengemudi mengambil alih, sistem otomatis akan berhenti mengoperasikan mobil.

Level 3 Untuk mobil yang masuk di level ini, sistem otomatis yang disematkan benar-benar dengan baik melakukan beberapa bagian dari tugas mengemudi, bahkan memantau lingkungan, dalam beberapa kasus. Namun lagi-lagi, manusia tetap harus siap untuk mengambil kendali ketika diminta oleh sistem komputer.

Level 4 Sistem otomatis sudah bisa melakukan semua kegiatan berkendara, bahkan manusia yang duduk di belakang kemudi, sudah bisa mengabaikan perjalanan, dan melakukan kegiatan lain. Tapi sistem ini bisa aktif dalam kondisi tertentu dan bener-benar aman, bukan saat cuaca buruk.

Level 5 Kendaraan yang masuk dalam level ini, sistem otomatis yang disematkan sudah dapat melakukan semua tugas megemudi yang dilakukan manusia, dan bisa diaktifkan dalam semua kondisi. Mobil sudah bisa menetapkan tujuan, serta aktivasi sistem otomatis sudah tidak memerlukan lagi campur tangan manusia.

Hal hal positif yang dapat kita ambil dari mobil Otonom adalah disaat berada didalam mobi pengemudi dapat dengan efektif mengerjakan kegiatan lainnya (contoh : sambil mengerjakan beberapa pekerjaan lain secara multitasking), Memudahkan  kita dalam hal parkir dan lain – lain. Namun disisi lain ada beberapa resiko yang bisa terjadi , yaitu memiliki resiko technology error, yang dapat mengakibatkan kecelakaan, harus selalu terhubung ke internet agar mendapatkan info gps (cenderung sulit digunakna di tempat yang sulit dijangkau dengan akses internet (misal di daerah pegunungan atau terpencil), penyalahgunaan oleh oknum tertentu, Rentan terhadap serangan Cracker dan lain – lain.

Walaupun sudah sepenuhnya mobil bisa self driving kita sebagai manusia tidak boleh menyerahkan 100% kendali kemudi kepada fitur autonomous ini. Fitur autonomous diciptakan untuk membantu pengemudi dalam berkendara agar lebih mudah.


CLOUD COMPUTING

Cloud computing jika terjemahkan secara harfiah berarti ‘komputasi awan’. Dalam hal ini yang dimaksud adalah proses komputerisasi sebuah teknologi yang berbasis internet. Sistem cloud computing memungkinkan penggunanya untuk menyimpan dan mengolah data secara virtual. Pengguna juga tidak perlu menyiapkan platform maupun infrastruktur pendukung, melainkan hanya tinggal menggunakan platform-platform yang telah tersedia. Platform ini ada yang gratis (free for use) maupun berbayar. Biasanya versi berbayar ini fitur-fitur yang dapat digunakan lebih banyak dan lebih lengkap.

Sistem cloud computing memungkinkan proses komputerisasi, menjalankan aplikasi, serta menyimpan dan mengolah data secara virtual dengan jaringan internet yang terhubung pada server. Semua data dan informasi yang dimiliki akan tersimpan dalam satu server, serta dapat diakses kapanpun dan dimanapun asalkan terkoneksi dengan jaringan internet.

Cloud computing mengedepankan kenyamanan dan kemudahan bagi para penggunanya. Hal lain yang terpenting adalah, pengguna juga tidak perlu menyiapkan storage berupa harddisk eksternal dengan kapasitas besar untuk media penyimpanan data-data, karena semua data telah tersimpan dalam storage cloud yang dapat di adjust kapasitasnya sesuai kebutuhan. Sistem storage cloud juga beroperasi secara online, sehingga lebih mudah dalam pengambilan data-datanya.


Jenis-Jenis Layanan Cloud Computing

Cloud computing memiliki layanan yang berbeda-beda sesuai dengan kebutuhan dari penggunanya. Ada 3 jenis layanan cloud yang biasanya paling sering digunakan oleh user. Berikut ini adalah layanan-layanan yang digunakan oleh provider penyedia cloud computing : 

1.    Infrastructure as a Service (IaaS)

IaaS merupakan sebuah layanan cloud yang “menyewakan” sumberdaya teknologi mendasar, yang meliputi media penyimpanan/storageprocessing power, memory, sistem operasi, kapasitas jaringan dan lain-lain, yang dapat digunakan oleh penyewa untuk menjalankan aplikasi yang dimilikinya. Jika dianalogikan, perumpamaan IaaS ini mirip dengan penyedia layanan Data Center yang menyewakan rak server/colocation, akan tetapi IaaS lebih berfokus ke level mikronya. Sebagian besar pengguna layanan IaaS, tidak mengetahui bagaimana atau teknologi apa yang digunakan oleh provider, namun harus ada jaminan bahwa sistem berjalan dengan aman, lancar, stabil, beroperasi penuh, dan tidak ada kendala.


2.    Platform as a Service (PaaS)

Layanan cloud berbasis PaaS merupakan layanan dari cloud provider yang menyediakan platform-platform siap pakai (ready to use) kepada para penggunanya. Provider penyedia layanan cloud bertanggung jawab untuk membuat platform dengan sistem yang stabil, handal, dan dapat beroperasi dengan sempurna ketika digunakan. Provider cloud juga sebaiknya selalu mengupdate teknologi yang digunakan sehingga dapat mengembangkan aplikasi yang dipakai user. Dalam hal ini, pengguna PaaS tidak memiliki kendali terhadap sumber daya komputasi dasar provider cloud seperti memory, media penyimpanan/storageprocessing power dan infrastruktur lain yang telah disediakan dan diatur oleh provider layanan cloud tersebut.


3.    Software as a Service (SaaS)

Layanan SaaS merupakan layanan cloud yang lebih dulu populer karena SaaS merupakan evolusi dari konsep ASP (Application Service Provider). Sesuai dengan namanya, SaaS memberikan kemudahan bagi para pengguna untuk dapat memanfaatkan sumberdaya perangkat lunak dengan cara berlangganan. Sehingga user tidak perlu mengeluarkan investasi lain, baik untuk in house development maupun dalam hal pembelian lisensi sebuah software. Dengan cara berlangganan, pengguna dapat langsung menggunakan berbagai fitur yang disediakan oleh penyedia layanan.


Macam-Macam Jenis Cloud

Cloud computing pada umumnya memiliki 3 model / jenis. Model layanan cloud ini ditujukan untuk penggunaan dengan kepentingan dan skala yang berbeda-beda. 3 jenis layanan cloud tersebut adalah :

  • Public Cloud
Public cloud merupakan teknologi cloud yang memungkinkan layanannya diakses oleh siapa saja. Penggunaannya pun juga terbuka bagi siapa saja. Layanan public cloud ada versi yang gratis (free for use), dan ada pula yang berbayar. Tentunya layanan cloud dengan beberapa platform yang gratis memiliki fitur dan layanan yang terbatas. Sedangkan versi berbayar, biasanya fiturnya lebih banyak dan lengkap. Beberapa contoh layanan public cloud yang gratis adalah platform dari Google yang meliputi Google Drive, Gmail, dan lain sebagainya. Kemudian masih ada layanan media sosial seperti Facebook dan Instagram dimana pengguna hanya tinggal menggunakan platform yang telah tersedia tersebut. Sedangkan untuk pilihan public cloud yang berbayar, ada beberapa provider yang trusted.
Public cloud memiliki keuntungan tambahan, dimana Anda tidak perlu mengeluarkan budget lebih untuk maintenance infrastruktur dan platform/aplikasi yang digunakan. Namun ada satu kelemahan public cloud yaitu mengenai keamanan data. Sehingga Anda perlu selektif memilih provider public cloud yang terpercaya demi keamanan data Anda, seperti Wowrack Indonesia yang berkomitmen menjaga data customer dan telah memiliki sertifikasi ISO27001.
  • Private Cloud
Sesuai dengan namanya, private cloud mengedepankan tentang privasi atau kerahasiaan para penggunanya. Private cloud biasanya digunakan untuk keperluan internal organisasi maupun perusahaan. Saat ini telah banyak perusahaan-perusahaan yang memiliki divisi atau departemen IT maupun support sebagai penyedia layanan platform, infrastruktur, dan aplikasi bagi perusahaannya. Sedangkan divisi-divisi lain akan bertindak sebagai pengguna layanannya.
Keuntungan menggunakan private cloud adalah keamanan yang sangat terjaga karena semua hal mulai dari infrastruktur hingga maintenance software dan platform yang digunakan, semua dikelola oleh badan atau institusi itu sendiri, bukan pihak luar perusahaan. Namun tantangannya adalah kesiapan waktu dan sumber daya untuk merawat, mengatur, dan menjaga infrastruktur tersebut agar tetap berjalan dengan normal dan lancar.
  • Hybrid Cloud
Hybrid cloud adalah layanan cloud yang merupakan gabungan dari public cloud dan private cloud. Biasanya hanya institusi atau perusahaan-perusahaan tertentu yang mengaplikasikan layanan hybrid cloud ini. Hal ini biasanya berkaitan dengan hukum dan kerahasiaan data-data klien yang dimiliki, sehingga harus tetap memiliki private cloud sebagai media penyimpanan perusahaan secara rahasia

Keuntungan dalam Menggunakan Cloud Computing

Banyak keuntungan dalam menggunakan Cloud Computing yang bisa Anda rasakan, salah satunya dalam finansial. Teknologi canggih ini memanfaatkan jaringan internet dengan komputerisasi, sehingga dapat memudahkan pekerjaan manusia. Layanan berbasis internet sangat bermanfaat di berbagai sektor, termasuk pendidikan.

Komputasi Awan adalah teknologi yang menggabungkan antara layanan internet dengan jaringan komputer untuk mengakses data secara bersama dalam satu server. Data dalam komputer akan disimpan dalam suatu tempat yang tidak bisa dilihat secara fisik, yaitu cloud atau internet.

Keuntungan dalam menggunakan Cloud Computing dapat lebih menghemat waktu, biaya dan tenaga. Pengguna tidak bisa melihat dengan detail proses akses data tersebut, namun data sudah tersimpan dengan aman dan rapi. Anda juga bisa mengakses data tersebut kapan saja dan di mana saja.

  • Kelebihan Cloud Computing dalam Akses Data

Saat ini perusahaan atau instansi sudah menggunakan teknologi Komputasi Awan. Komputasi awan ini dapat menjalankan program atau aplikasi tanpa harus menginstallnya terlebih dahulu. Anda bisa menggunakan komputer lain dalam satu server selama masih terhubung dengan jaringan internet.

Saat akses data, Komputasi Awan memiliki kecepatan sangat baik. Data yang tersimpan dalam server lebih aman dan mudah diakses. Sebagai dokumen penting, data harus disimpan dengan aman dan rapi. Cara paling tepat dalam menyimpan data tersebut adalah dengan memanfaatkan cloud.

Kemudahan akses data menjadi salah satu keuntungan dalam menggunakan Cloud Computing, baik bagi organisasi maupun perusahaan besar. Namun, untuk memilih layanan Komputasi Awan terbaik, Anda harus hati-hati karena saat ini banyak hacker profesional mungkin bisa mengakses data pribadi Anda.

  • Hemat, Fleksibel, dan Efektif

Penggunaan Komputasi Awan saat ini lebih hemat untuk alokasi perangkat keras. Di sebuah perusahaan, komputer terhubung tidak hanya satu atau dua saja, tapi bisa lebih dari sepuluh komputer. Oleh karena itu, dengan menggunakan Komputasi Awan besaran pengeluaran dibebankan lebih murah tanpa memerlukan maintenance.

Komputasi Awan tidak membutuhkan perawatan atau maintenance khusus, karena sistem didalamnya sudah dirancang dengan sangat detail. Hal ini tentu akan mengurangi beban infrastruktur komputer yang ada dalam perusahaan. Meskipun hemat, Komputasi Awan tetap memiliki akses data cepat dan mudah.

Keuntungan dalam menggunakan Cloud Computing selanjutnya adalah fleksibel. Saat Anda ingin menyimpan data, Anda tidak perlu menambah kapasitas jumlah komputer. Komputasi Awan mampu menyimpan data berkapasitas besar hanya memerlukan hitungan menit saja, sehingga sangat rekomended saat melakukan self provisioning.

  • Tingkat Security dan High Availability

Jika dilihat dari sistem keamanannya, Komputasi Awan memiliki security baik dan terjamin. Semua data yang masuk ke komputer akan disimpan dalam cloud aman. Komputasi Awan sudah mendapatkan sertifikat resmi dan standarisasi ISO saat penggunaannya di berbagai sektor.

Selain itu, Komputasi Awan juga didesain dengan high availability. Sistem tersebut sudah terdaftar di data center, sehingga ketersediaan data dan fasilitas lain sudah dijamin selama 24 jam. Pengguna bisa menyimpan data sesuai keinginan, serta memanajemen data dengan baik di server cloud.

Melalui keamanan dan ketersediaan data yang baik, Komoutasi Awan banyak diterapkan oleh perusahaan besar di seluruh dunia. Keuntungan dalam menggunakan Cloud Computing sudah Anda rasakan sejak dulu, salah satunya dengan adanya media sosial seperti Facebook, Instagram, Twitter dan sebagainya.

  • Tersedia dalam Berbagai Macam Model Cloud Computing

Ada beberapa model Komputasi Awan yang bisa Anda pilih sesuai keinginan. Jika penggunaan teknologi ini hanya untuk personal atau satu organisasi saja, Anda bisa menggunakan model Private. Model ini sangat cocok untuk kebutuhan bisnis, karena semua sumber daya diatur dan dioperasikan oleh organisasi yang bersangkutan.

Jika Anda ingin menggunakan Komputasi Awan untuk perusahaan besar, Anda bisa memilih model Community. Model ini biasanya digunakan oleh beberapa perusahaan secara internal atau eksternal, sehingga dapat mengurangi biaya pengeluaran. Komputasi Awan juga bisa dibebankan oleh perusahaan yang bergabung, agar lebih hemat dan efektif.

Selanjutnya ada model Public Cloud, yang sudah Anda rasakan manfaatkan sejak dulu. keuntungan dalam menggunakan Cloud Computing adalah tidak memerlukan biaya apapun atau gratis dan bisa dinikmati oleh semua orang. Layanan Komputasi Awan ini bisa dirasakan secara umum, dan saling berbagi informasi bersama-sama.

  • Kombinasi Model Cloud Computing

Sebagai teknologi modern yang sangat membantu manusia dalam berbagai sektor, Komputasi Awan juga memiliki model kombinasi yang canggih. Hybrid Cloud merupakan gabungan antara model Private dan Public Cloud. Kombinasi Komputasi Awan ini menghasilkan manfaat yang lebih besar, baik untuk kebutuhan pribadi maupun secara umum.

Model Komputasi Awan memiliki dua jenis layanan interaksi, yaitu Business to Bussiness (B2B) dan Bussines to Customer (B2C). Keduanya bisa dimanfaatkan oleh perusahaan atau instansi, khususnya dalam memberikan pelayanan kepada customer. Hybrid Cloud juga dapat digunakan untuk beberapa komputer bersama dengan cloud yang berbeda.

Keuntungan dalam menggunakan Cloud Computing selanjutnya adalah layanan konsumen bisa lebih cepat dan mudah. selain itu, data yang disimpan juga lebih aman dan terjamin. Dalam perkembangan bisnis, Komputasi Awan mampu menjamin kelangsungan bisnis Anda seiring berjalanya waktu.

  • Cloud Computing untuk Dunia Pendidikan

Selain dunia bisnis, Cloud Computing sudah merambah ke dunia pendidikan termasuk di Indonesia. Lembaga pendidikan menyimpan data siswanya, mulai dari identitas, hingga prestasi selama menempuh pendidikan. Seuda data tersebut disimpan dalam sistem Cloud, agar tetap aman dan tersusun dengan rapi.

Cloud Computing juga bisa tidak membutuhkan tenaga IT khusus, karena tidak memerlukan maintenance. Semua data yang diback up dan diupdate dapat tersimpan secara otomatis tanpa biaya tambahan. Teknologi ini tentu sangat memudahkan instansi dalam melakukan proses belajar mengajar, manajemen pembelajaran, dan akses data siswa.

Keuntungan dalam menggunakan Cloud Computing di dunia pendidikan bisa menghemat biaya operasional. Khususnya bagi perguruan tinggi, ada banyak perangkat hardware maupun software yang harus dibeli. Dengan menggunakan Cloud Computing, Anda tidak perlu menginstall banyak aplikasi lain karena semuanya sudah tersedia dengan mudah.

  • Tersedia dalam Berbagai Provider Sesuai Kebutuhan

Proses pengolahan daya komputer dengan jaringan internet memiliki manfaat yang besar. Komputer yang sudah terkoneksi Cloud Computing bisa dioperasikan dalam waktu yang sama, sehingga memudahkan Anda dalam menjalankan program aplikasi. Namun, untuk menggunakan komputer tersebut harus terhubung dengan internet.

Perkembangan teknologi yang semakin tinggi membuat permintaan Cloud Computing semakin meningkat. Untuk memenuhi kebutuhan tersebut, ada beberapa provider yang bisa Anda pilih. Pastikan provider yang dipilih sudah memiliki standar ISO dan sertifikat resmi yang masih berlaku. Cloud Computing sangat bermanfaat dalam berbagai sektor kehidupan. Seiring berjalannya waktu, ilmu pengetahuan dan teknologi terus mengalami perubahan. Salah satu keuntungan dalam menggunakan Cloud Computing adalah kemudahan akses data, tingkat keamanan,fleksibilitas, skalabilitas dan masih banyak lagi.


MOBILE COMPUTING

Mobile Computing adalah desain transmisi data, suara, informasi media lainnya seperti video, tanpa menggunakan media perambat fisik atau kabel, terhubung dan saling berkomunikasi melalui gelombang radio. Perangkat seluler dapat terhubung dengan memanfaatkan konektivitas tanpa kabel pada perangkatnya yaitu melalui akses wifi.

Sejarah Mobile Computing

Muncul pada tahun 1970-an di mana pada saat itu peneliti Xerox PARC bernama Alan key menciptakan konsep komputer jinjing yang diberi nama Dynabook, namun idenya tidak berkembang karena tidak terdanai.

Berlanjut ke tahuan 1980-an the Osborne merilis Laptop untuk konsumen pertama yang hanya menampilkan 52 karakter per-baris teks pada layar. di tahun yang sama Epson mulai menjual HK-20 yaitu komputer portabel dengan resolusi 120 x 32 inci, di mana pada saat itu lebih dianggap sebagai komputasi Mobile karena baterai cepat habis.   

Tahun 1990-an, intel merilis Prosesor 20MHz 386SL di mana CPU tersebut menjadi pertama yang dirancang khusus untuk komputasi seluler, dengan menampilkan fitur manajemen daya dan mode tidur.

Perkembangan terus berlanjut di mana tahun 1993-an, IBM simons dirilis dan menjadi Smartphone pertama, tahun 2002 PC tablet dari Microsoft lahir dan Research in motion memperkenalkan Blackberry pertamanya.

Jenis Mobile Computing

Ada Beberapa jenis perangkat  yang saat ini digunakan, sudah jarang digunakan atau sedang mengalami perkembangan untuk menyajikan model konsep terbarukan, berikut beberapa di antaranya:

1. Smartphone  (Ponsel cerdas)

Perangkat gabungan ponsel dengan fitur komputer yang menjadi satu, di mana pengguna dapat berkirim informasi tidak hanya melalui SMS, namun melalui email dapat dilakukan.

Perangkat cerdas yang dikatakan sebagai komputer mini ini dapat menjalankan tugas seperti menginstal aplikasi, berkirim aplikasi dan file data yang dapat mempermudah tugas dan kinerja.

Contoh ponsel cerdas ini seperti Iphone/Ipad, Android seperti Samsung Galaxy, Nokia lumia, Windows Phone dan banyak lainnya.

2. Portabel PC

Bentuk komputer yang disederhanakan serta memiliki fungsional yang serupa dalam menjalankan tugas dan operasi, contohnya seperti Laptop dan Notebook. Perbedaan dengan komputer dekstop hanya pada ukuran dan penyesuaian terhadap beberapa perangkat keras yang mendukung pembangunannya.

3. Personal Digital Assistants (PDA) 

PDA adalah perangkat genggam yang menggunakan elemen komputasi, dan jaringan dalam satu perangkat. PDA  tidak dapat berfungsi seperti perangkat seluler seperti biasanya.

Pengguna dapat menggunakan fitur tulisan tangan dan beberapa dapat mengenali teknologi pengenalan suara, sayangnya teknologi ini jarang terlihat karena sudah dianggap usang untuk saat ini.

4. Wearable Computer

Perangkat teknologi yang dapat dipakai oleh pengguna, seperti jam, pakaian, sepatu, topi dan lainnya yang di berdayakan dengan sistem komputer.

Perangkat canggih ini memungkinkan pengguna untuk dapat menangkap momen seperi photo, video, membaca email dan menanggapi pesan suara, contohnya seperti Apple Iwatch, dan Google glasses.

Manfaat Mobile Computing


  1. Memberikan konektivitas secara real-time dan mendapatkan akses ke sumber daya setiap saat 
  2. Dapat berinteraksi dengan pengguna melalui jaringan internet, hal itu sangat berguna untuk membangun relasi bisnis dengan pelanggan dan keterlibatan sosial lainnya.
  3. Pembangunan penggunaan dapat disesuaikan secara personal dan sesuai dengan apa yang benar-benar dibutuhkan.
  4. Meningkatkan produktivitas dengan daya dukung yang luar biasa terhadap beberapa instrumen
  5. Dukungan Cloud computing, di mana data tersimpan pada Server yang dapat diakses kapan saja
  6. Dapat menjadi Media hiburan yang cukup mengasikan

Kelemahan Mobile Computing

  1. Konektivitas tidak stabil, penggunaan akses Nirkable memang sering mengalami kendala, salah satunya bar signalnya yang sering menghilang atau terganggu oleh aliran gelombang lain.
  2. Sumber daya baterai yang tidak dapat bertahan lama menjadi masalah yang akan selalu ditemukan
  3. Bandwidth yang diberikan cenderung lambat untuk perangkat yang masih mendukung jaringan 2G, 3G, namun 4G dan seri terbarunya cukup baik
  4. Gangguan Transmisi, di mana jarak dan kondisi cuaca sangat berpengaruh dalam kelajuan transfer datanya.
  5. Keseriusan pada penggunaan perangkat seluler portabel, sering di salahgunaan dalam tempat kinerjanya.


UBIQUITOUS COMPUTING

Ubiquitous Computing (UbiComp) atau dapat disebut komputasi pervasive, adalah suatu trend yang berkembang dari menanamkan kemampuan komputasi pada objek yang dipakai sehari – hari untuk mempermudah pengguna dimana setiap “komputer” dapat berkomunikasi secara efektif dan meminimalisir interaksi pengguna dengan komputer. Tidak seperti komputasi desktop, UbiComp dapat melakukan proses komputasi pada semua alat (device), setiap saat, dimana saja, dan dalam format data apapun, dan dapat berinteraksi dengan alat lain untuk menjalankan tugasnya selama terhubung dalam jaringan. Konsep UbiComp sendiri awalnya dicetuskan oleh Mark Weiser pada tahun 1988. Weiser mendeskripsikan konsepnya sebagai berikut:

”Ubiquitous Computing adalah metode pengingkatan daya guna komputer dengan membuat banyak komputer tersedia pada lingkungan fisik, namun membuatnya tidak tampak oleh pengguna” Ide dasar ini dilatarbelakangi oleh sejumlah pengamatan dan studi di PARC terhadap komputer desktop dimana pengguna harus tetap berkonsentrasi pada komputer desktop yang mereka gunakan untuk menyelesaikan suatu tugas. Menurut Weiser dengan adanya Ubiquitos Computing memungkinkan ratusan alat (device) terhubung dan komputer mejadi lebih tertanam (embedded) pada suatu alat. Sehingga pengguna dapat menggunakannya tanpa memikirkan dan menyadarinya dimana sangat membantu untuk melakukan aktivitas lain tanpa pengguna menyentuh langsung aktivitas tersebut.

Contoh Ubiquitous Computing yang cukup sering terdengar dan digunakan pada saat ini adalah pada smart home dimana seluruh aktivitas alatnya dapat bekerja tanpa perlu sentuhan langsung dari pengguna, misalnya saat kita ingin mematikan lampu, tidak perlu lagi untuk mematikan saklar lampu, namun dengan penggunaan suara atau dengan bantuan smartphone. 

Selain alat pada smart home, ada beberapa contoh lain seperti:

- Google NEST (dulu Google Home)

- Smartwatch (Jam Pintar)

- Smart Speaker (Speaker Pintar)

- Self Driving Cars (Mobil Self – Driving)

- Smart Bulbs (Lampu Pintar)

- Smart Door/Locks (Pintu/Kunci Pintar)


NANO SCIENCE

Nanosains didefinisikan sebagai studi tentang fenomena dan manipulasi bahan pada skala molekuler dan makromolekulaer, sifatnya berbeda secara signifikan dari bahan yang berada di skala yang lebih besar. Nanosains adalah bidang interdisipliner studi yang menggabungkan fisika, kimia dan biokimia, bahan dan bidang teknik listrik yang luas. Berkaitan dengan sifat atom dan molekul terdiri atas banyak atom dibawah kisaran yang luar biasa kondisi dan aplikasi geometris. Nanosains tidak terlepas dari teknologi nano atau Nanoteknologi, material berskala nano material yang berukuran submikrometer (10−6m) atau nanometer (10−9m), ukuran 1 nanometer adalah 1 per satu miliar meter (0,0000000001 m) artinya 50.000 kali lebih kecil dari ukuran rambut manusia. Akibat perkembangannya yang amat cepat, aplikasi nanoteknologi dapat digolongkan menjadi tiga bagian, yakni (i) nanoteknologi bertahap, (ii) nanoteknologi evolusioner, dan (iii) nanoteknologi radikal. Nanoteknologi bertahap adalah aplikasi nanoteknologi yang bersifat jangka pendek. Berbagai penemuan yang cepat terjadi dan dalam jangka waktu yang tidak terlalu lama. Nanoteknologi evolusioner adalah aplikasi nanoteknologi yang belum terwujudkan dalam jangka pendek. Dengan demikian, saat ini masih dalam tahap penelitian. Sedangkan nanoteknologi radikal adalah berbagai kemungkinan aplikasi yang di masa depan juga nampak tidak memungkinkan. Di bawah ini akan dibahas tentang berbagai aplikasi nanoteknologi yang bertahap evolusioner. Namun demikian, perlu dicatat pula bahwa sebelum perkembangan pesat nanoteknologi seperti saat ini, masyarakat jaman dahulu secara tidak sengaja telah menggunakan nanoteknologi dalam kehidupannya. Pada abad ke-10 sampai akhir tahun 1750, pedangpedang yang diproduksi di Damaskus telah mengandung silinder nano karbon (carbon nanotubes). Para penempa pedang tersebut tidak menyadari bahwa mereka telah mengaplikasikan nanoteknologi.

Peran teknologi nano dalam pengembangan teknologi informasi (IT, information technology), sudah tidak diragukan lagi. Bertambahnya kecepatan komputer dari waktu ke waktu, meningkatnya kapasitas hardisk dan memori, semakin kecil dan bertambahnya fungsi telepon genggam, adalah contoh-contoh kongkrit produk teknologi nano di bidang IT. Dalam tulisan ini akan dipaparkan kontribusi teknologi nano pada pengembangan IT secara garis besar, yang sampai saat ini dapat dibagi menjadi tiga.


Pertama, penambahan kepadatan jumlah divais. Gambaran mudahnya, bila ukuran satu buah transistor bisa dibuat lebih kecil maka kepadatan jumlah transistor pada ukuran chip yang sama secara otomatis akan menjadi lebih besar. Dalam pembuatan LSI (large scale integrated), sedapat mungkin jumlah transistor dalam satu chip bisa diperbanyak.

Sebagai contoh, tahun 2005, INTEL berhasil meluncurkan 70 Megabit SRAM (static random access memory) yang dibuat dengan teknologi nano proses tipe 65 nanometer (nm). Pada produk baru ini, di dalam satu chip berisi lebih dari 500 juta buah transistor, dimana lebih maju dibanding teknologi processor tipe 90 nm yang dalam satu chipnya berisi kurang lebih 200 juta transistor. Diperkirakan ke depannya, sejalan dengan terus majunya teknologi nano, ukuran transistor terus akan mengecil sesuai dengan hukum Moore dan processor tipe 45 nm akan masuk pasar tahun 2007, dan selanjutnya tahun 2009 akan diluncurkan processor 32 nm.

Terkait dengan usaha untuk memperkecil ukuran divais ini, salah satu mimpi besar dari para ilmuan di Amerika saat ini adalah membuat memori atom, dan ini pernah secara langsung dilontarkan oleh Presiden Bill Clinton tahun 2001 ketika peluncuran proyek nasional nanoteknologi. Mereka bermaksud untuk memasukkan semua data yang ada di perpustakaan nasional ke dalam satu chip memori atom yang berukuran satu sentimeter (cm) kubik.

Mari kita coba menganalisa apakah memungkinkan data sebanyak itu dikumpulkan dalam satu chip berukuran satu cm kubik. Satu cm jika diubah dalam satuan ukuran atom yaitu amstrong, berarti sama dengan 10 pangkat 8 amstrong. Jika chip memori berupa kubus yang masing-masing panjang sisinya 1 cm, maka chip tersebut berisi atom sebanyak 10 pangkat 24 buah.

Prinsip pembuatan memori atom sendiri adalah dengan menyiapkan 2 jenis atom yaitu atom besar dan atom kecil, dan mendefinisikan atom besar sebagai 0 dan atom kecil sebagai 1. Jika kedua jenis atom tersebut ketika dijejerkan bisa dibaca dengan baik, maka bisa didefinisikan bahwa jumlah bit sebanyak jumlah atom.

Data atau informasi yang terdapat dalam satu buah buku biasanya akan bisa masuk dalam satu lembar CD-ROM yang jumlah bit-nya kurang lebih 10 pangkat 9. Karena jumlah atom dalam chip memori atom sebanyak 10 pangkat 24 buah, dan satu buah buku diperkirakan sebanyak 10 pangkat 9 bit, maka dalam satu chip akan bisa memuat sekitar 10 pangkat 15 buah buku. Sungguh, jumlah yang sangat besar. Kalau saja, dalam satu tahun ada 1 juta buku, maka secara kalkulasi, satu chip bisa memuat informasi selama lebih dari 10 tahun. Jadi, jika teknologi kontrol peletakan satu persatu atom bisa dilakukan dengan baik, maka bukan hal yang mustahil memori atom tersebut bisa direalisasikan.


Kedua, memungkinkannya aplikasi efek kuantum. Ukuran material jika mencapai satuan nanometer, maka secara otomatis akan muncul fenomena-fenomena baru dalam fisika kuantum yang tidak dijumpai pada fenomena fisika klasik, yaitu efek kuantum. Fenomena unik ini menjadi perhatian yang besar bagi ilmuan sekarang untuk diaplikasikan dalam teknologi elektronika saat ini.

Penggunaan efek kuantum sendiri dalam divais bermacam-macam. Salah satunya adalah divais elektronika yang menggunakan struktur kecil kuantum dot maupun superlatis. Pada divais dengan struktur superlatis inilah yang diproyeksikan bisa dipakai dalam aplikasi divais dengan kecepatan tinggi. Contoh divais dari jenis ini yang sudah diproduksi adalah HEMT (High Electron Mobility Transistor) yang biasa dipakai pada sistem pemancar satelit.

Keunikan fenomena lain di area nanometer ini adalah munculnya energi level yang diskrit. Bahkan, semakin kecil ukuran suatu benda, maka diskritnya energi level semakin jelas. Aplikasi yang sudah terlihat betul dari fenomena ini adalah pembuatan laser berwarna biru dan ungu dengan bahan kuantum dot. Laser ini bekerja berdasarkan sifat diskrit energi level pada struktur dot tersebut.

Menariknya adalah material yang semula tidak bisa menghasilkan cahaya, seperti silikon yang biasa dipakai dalam LSI, akan berubah sifat menjadi bisa bercahaya ketika efek kuantum muncul. Aplikasi lain dari efek kuantum ini adalah single electron device (Kompas, 12 Mei 2004), yang konon selain menjadi kandidat divais untuk LSI generasi selanjutnya, bisa juga diaplikasikan dalam pembuatan sensor dengan sensitifitas tinggi, kuantum informasi, dan kuantum komputer.


Ketiga, penambahan fungsi baru pada sistem yang sudah ada. Yang dimaksud adalah bukan sebatas membuat material sama dalam ukuran kecil sehingga kepadatannya semakin besar, tetapi lebih pada titik tekan lahirnya fungsi baru ketika atom atau molekul yang berbeda jenis disusun dalam suatu sistem divais.

Sebagai contoh, pembuatan mata buatan yang mempunyai fungsi menangkap cahaya, kemudian sekaligus mentransfer cahaya tersebut menjadi informasi dan kemudian mengolahnya, itu akan lebih mudah dilakukan dengan peran teknologi nano. Bahkan dengan teknologi nano, diharapkan ke depan intelejensi sensor buatan bisa dibuat dengan sensitifitas mendekati apa yang dimiliki manusia.

Demikian 3 kontribusi besar teknologi nano di bidang IT, yang tentu masih memungkinkan lagi nantinya muncul kontribusi ke-4, ke-5, dan seterusnya seiring dengan temuan-temuan baru teknologi nano di masa mendatang.


GRID TECHNOLOGY

Komputasi Grid adalah penggunaan sumber daya yang melibatkan banyak komputer yang terdistribusi dan terpisah secara geografis untuk memecahkan persoalan komputasi dalam skala besar. Grid computing merupakan cabang dari distributed computing.Grid komputer memiliki perbedaan yang lebih menonjol dan di terapakan pada sisi infrastruktur dari penyelesaian suatu proses. Grid computing adalah suatu bentuk cluster (gabungan) komputer-komputer yang cenderung tak terikat batasan geografi. Di sisi lain, cluster selalu diimplementasikan dalam satu tempat dengan menggabungkan banyak komputer lewat jaringan.

Ide awal komputasi grid dimulai dengan adanya distributed computing, yaitu mempelajari penggunaan komputer terkoordinasi yang secara fisik terpisah atau terdistribusi. Sistem terdistribusi membutuhkan aplikasi yang berbeda dengan sistem terpusat. Kemudian berkembang lagi menjadi parallel computing yang merupakan teknik komputasi secara bersamaan dengan memanfaatkan beberapa komputer secara bersamaan.

Grid computing menawarkan solusi komputasi yang murah, yaitu dengan memanfaatkan sumber daya yang tersebar dan heterogen serta pengaksesan yang mudah dari mana saja. Globus Toolkit adalah sekumpulan perangkat lunak dan pustaka pembuatan lingkungan komputasi grid yang bersifat open-source. Dengan adanya lingkungan komputasi grid ini diharapkan mempermudah dan mengoptimalkan eksekusi program-program yang menggunakan pustaka paralel. Dan Indonesia sudah menggunakan sistem Grid dan diberi nama InGrid (Inherent Grid). Sistem komputasi grid mulai beroperasi pada bulam Maret 2007 dan terus dikembangkan sampai saat ini. InGrid ini menghubungkan beberapa perguruan tinggi negeri dan swasta yang tersebar di seluruh Indonesia dan beberapa instansi pemerintahan seperti Badan Meteorologi dan Geofisika.


KONSEP GRID COMPUTING

Beberapa konsep dasar dari grid computing :

  1. Sumber daya dikelola dan dikendalikan secara lokal.
  2. Sumber daya berbeda dapat mempunyai kebijakan dan mekanisme berbeda, mencakup Sumber daya komputasi dikelola oleh sistem batch berbeda, Sistem storage berbeda pada node berbeda, Kebijakan berbeda dipercayakan kepada user yang sama pada sumber daya berbeda pada Grid.
  3. Sifat alami dinamis: Sumber daya dan pengguna dapat sering berubah
  4. Lingkungan kolaboratif bagi e-community (komunitas elektronik, di internet)
  5. Tiga hal yang di-,sharing dalam sebuah sistem grid, antara lain : Resource, Network dan Proses. Kegunaan / layanan dari sistem grid sendiri adalah untuk melakukan high throughput computing dibidang penelitian, ataupun proses komputasi lain yang memerlukan banyak resource komputer.


CARA KERJA GRID COMPUTING

Menurut tulisan singkat oleh Ian Foster ada check-list yang dapat digunakan untuk mengidentifikasi bahwa suatu sistem melakukan komputasi grid yaitu :

  1. Sistem tersebut melakukan koordinasi terhadap sumberdaya komputasi yang tidak berada dibawah suatu kendali terpusat. Seandainya sumber daya yang digunakan berada dalam satu cakupan domain administratif, maka komputasi tersebut belum dapat dikatakan komputasi grid.
  2. Sistem tersebut menggunakan standard dan protokol yang bersifat terbuka (tidak terpaut pada suatu implementasi atau produk tertentu). Komputasi grid disusun dari kesepakatan-kesepakatan terhadap masalah yang fundamental, dibutuhkan untuk mewujudkan komputasi bersama dalam skala besar. Kesepakatan dan standar yang dibutuhkan adalah dalam bidang autentikasi, otorisasi, pencarian sumberdaya, dan akses terhadap sumber daya.
  3. Sistem tersebut berusaha untuk mencapai kualitas layanan yang canggih, (nontrivial quality of service) yang jauh diatas kualitas layanan komponen individu dari komputasi grid tersebut.

Kemudian hal yang tidak boleh dilupakan adalah mengenai keberadaan dari elemen-elemen dari grid computing, elemen ini tidak bisa dilepaskan dari grid computing. Elemen grid computing adalah berikut :

  • Hardware

Hardware dalam komputasi grid mencakup perangkat penyimpanan, prosesor, memori, jaringan, dan software yang di desain untuk mengelola hardware ini, misalnya database, manajemen penyimpan, manajemen sistem, server aplikasi, dan sistem operasi. Hardware pada grid komputing di atur secara lokal, dan hardware yang berbeda memiliki kebijakan dan cara kerja yang berbeda. Hardware dan user grid komputing sering bersifat dinamis tergantung penerapan grid tersebut.

  • Software

Software merupakan suatu perangkat yang menghubungkan semua middleware-nya. Middleware itu sendiri adalah bagian dari software, yaitu lapisan sofware yang terletak antara sistem operasi dan aplikasi yang berfungsi sebagai penghubung komunikasi antar-objek dari sistem yang berbeda. Unsur-unsur dasar suatu middleware adalah keamanan (security), pengaturan sumber daya (resource management), pengaturan data (data management), dan layanan informasi (information services). Contoh beberapa middleware adalah Globus Toolkit, Gridbus, Microsoft’s COM/DCOM, Unicore, dan masih banyak contoh-contoh middleware lainnya.

  • Brainware

Brainware dalam komputasi grid hanya meliputi pemelihara dan pemakai grid. Dahulu grid computing cenderung hanya di pakai oleh para ilmuan untuk kepentingan ilmiah. Pada saat itu memang ekspose terbesar lebih banyak pada proyek-proyek sains, seperti riset genetika, fisika dan yang paling terkenal adalah proyek SETI ( Search for Extra Terrestrial Intelligence ) atau riset pencari kehidupan di luar bumi. Hal ini memunculkan persepsi bahwa teknologi komputasi grid ini sulit di terima di kalangan non-ilmuan, terutama di kalangan bisnis. Namun, sekarang penerapan komputasi grid telah merambah penggunaanya bukan hanya pada proyek sains saja. Bahkan baru-baru ini, teknologi grid computing telah di kenalkan pada dunia enterpreneur dan mendapat banyak respon positif. Orang yang memelihara dan menggunakan teknologi grid computing ini, berdasarkan penelitian penggunaannya akan meluas pada: 

  • Jaringan penelitian publik bagi para peneliti dan ilmuan;
  • Layanan (service), artinya grid computing tidak lagi hanya bersifat komputasional;
  • Berbagai institusi keuangan, seperti perbankan;
  • Service Oriented Architecture (SOA), yaitu enkapsulasi sekumpulan aplikasi sebagai interface tunggal yang dapat di rekonfigurasi
.
JENIS-JENIS GRID COMPUTING

Ada beberapa jenis grid yang dapat diketahui, di antaranya:

  • Computational Grid, Komputasi menyediakan paket yang aman ke sumber daya pemrosesan bersama sesuai aplikasi throughput tinggi dan komputasi intensif.
  • Data Grid, Menyediakan infrasturktur untuk mendukung penyimpanan, penanganan, publikasi dan manipulasi data dengan volume yang besar, dimana di simpan dalam database dan sistem file yang heterogen.
  • Collaboration Grid, Kolaborasi dalam penggunaan grid yang memungkinkan Perusahan dengan Perusahaan lainnya dapat mengerjakan komponen dalam satu proyek tanpa mengungkapkan teknologi milik mereka.
  • Network Grid, Jaringan grid menyediakan layanan komunikasi berkinerja tinggi, dimana setiap node berfungsi sebagai Router data antar titik komunikasi, selain itu menyediakan data caching dan fasilitas lainnya.
  • Utility Grid, layanan utama yang disediakan oleh jaringan utilitas adalah perangkat lunak dan khusus.

MANFAAT GRID COMPUTING

Teknologi grid computing akan memberikan beberapa manfaat ketika diterapkan, berikut poin bahasannya:

  • Memungkinkan untuk dapat menyelesaikan masalah yang kompleks dalam waktu yang sangat cepat
  • Mengoptimalkan sumber daya, dengan menggunakan perangkat keras yang dimiliki dengan cukup 
  • Mudah untuk dikolaborasikan, dan backup sumber daya sehingga mengurangi potensi kegagalan ketika ada satu titik kerusakan karena beban akan diambil alih oleh perangkat dekstop yang lain.
  • Kebijakan dan kontrolel dapat dikelola oleh perangkat lunak komputasi grid.

SYARAT MEMBUAT COMPUTING

Lalu sistem terciptanya komputasi membutuhkan beberapa syarat, di antaranya:

  1. Terdapat satu komputer Server, jenis komputer yang menangani permasalahan administratif sebuah sistem, seperti aplikasi dan Server Web.
  2. Jaringan komputer sebagai penggerak jaringan komputasi.
  3. Middmalware, atau sekumpulan perangkat lunak komputer yang dapat menjalankan proses dan aplikasi di seluruh jaringan terhubung.



SUMBER

https://cloudraya.com/blog/keuntungan-dalam-menggunakan-cloud-computing/

Komentar

Postingan populer dari blog ini

MANUSIA DAN PENDERITAAN

MANUSIA DAN KEGELISAHAN

Sejarah Perkembangan Sistem/Teknologi Informasi & Perkembangan Hardware dan Software

MANUSIA DAN KEBUDAYAAN

MANUSIA DAN PANDANGAN HIDUP

MANUSIA DAN KEINDAHAN